Kamis, 07 Maret 2013

Masjidku Dananya tidak Transparan


Dalam perjalanan safar saya mampir sholat disalah satu masjid. Ketika akan masuk masjid saya dihadapkan dengan pandangan yang sangat mengesankan, masjid yang kusingahi tidak hanya bagus dan nyaman, tapi juga enak sekali dipandang, ingin rasanya berlama-lama di masjid tersebut.
Setelah usai sholat sambil menunggu jemputan teman, aku menyempatkan diri melihat papan pengumuman yang biasa ditempel di masjid, ya biasa, ingin tahu info kegiatan Islam barangkali ada yang menarik untuk diikuti. Tak puas hanya itu aku pun mencari tahu berapa besar sih dana kas masjid yang indah dan bagus tersebut. ...penasaran nih
Sesaat mencari, papan laporan keuangan masjid akhirnya ketemu. Tapi alangkah herannya saya ternyata laporan keuangan masjid tak tercatat sama sekali.Kemudian aku pun berusaha untuk menghilangkan keherananku dengan bertanya pada pengaja/tukang bersih-bersih masjid yang berada tak jauh dari tempatku berdiri. Maaf mas, kok laporan keuangan masjid tidak dicantumkan tho ? Memangnya kas masjidnya ada berapa sih mas ? Tanyaku padanya. Kemudian si penjaga masjid tersebut bilang :”Maaf ya mas, laporan keuangan masjid sini tidak pernah dicantumkan kok mas, bahkan saya sendiri yang setiap hari bersih-bersih masjid dan membantu menghitungkan infaq jumatan saja ngak pernah tahu berapa jumlahnya, yang tahu hanya Ketua Takmir masjid dan bendaharanya saja. Mendengar jawaban penjaga kebersihan masjid itu, aku pun hanya geleng-geleng kepala, kok bisa ya ? kas masjid yang seharusnya transparan pada ummat ternyata tak jelas sama sekali, sampai penjaga kebersihan yang setiap jumatan membantu menghitungkan infaqnya saja tak tahu.

Pembaca sekalian, jika kita mencerna kisah singkat diatas kita bisa mengambil pelajaran, ternyata ditengah keterbukaan Informasi hari ini masih ada saja masjid yang tak bisa transparan pada ummatnya. Mungkin ketidak transparan itu ada pula sebabnya, antara lain :
1.  Takmir masjid tidak bisa membuat laporan keuangan yang baik, hal ini biasanya terjadi pada masjid yang para pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan masjidnya berada di lingkungan pedesaan/terpencil. Kalaupun mampu biasanya sangat sederhana. Dan ini tentunya lebih baik dari pada tidak ada laporan sama sekali.
2.  Engan transparan pada ummat, hal ini biasanya disebabkan karena :
     a.  Khawatir jika dananya banyak nantinya akan dipinjam jama’ah
     b.  Dananya dimanfaatkan khusus diinternal pengurus takmir masjid
     c.  Dananya “fiktif” (tidak ada).
Jika alasannya karena enggan transparan, maka dipegang oleh siapa pun masjid, baik yang mereka bergelar S1 maupun S2, tetap saja ummat tak akan tahu keuangan masjid yang sesungguhnya.

Pembaca sekalian, kira-kira bagaimana kondisi masjid anda saat ini, terkait dengan laporan keuangan masjid? Apakah Takmir masjid anda sudah bisa menampilkan laporan keuangan masjid yang transparan ?
Ingat bahwa kas masjid adalah amanah ummat yang butuh dipertanggungjawabkan. Jangan sampai kas masjid yang tidak dilaporkan pada ummat akan jadi fitnah bagi perkembangan masjid kita saat ini.
Kini adalah saat yang tepat bagi kita untuk berubah, kalau tidak saat ini, kapan lagi ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar