Minggu, 23 Juni 2013

DICARI KETUA TAKMIR MASJID YANG PAHAM ILMU SYAR’I


Jika kita melihat fenomena masjid kita hari ini, khususnya yang terkait dengan stuktur kepengurusan takmir masjid seringkali kita binggung memikirkan, bagaimana tidak binggung hampir-hampir pengurusan takmir masjid dari tahun ke tahun tidak pernah ada rotasi kader. Sehingga jika kita melihat siapa saja yang duduk di stuktural kepengurusan masjid bisa dipastikan orangnya itu-itu saja. Bahkan dibeberapa masjid pengurus masjid orang yang tak pernah tergantikan.
         Mungkin, tidak adanya perubahan stuktural kepengurusan masjid hal yang wajar jika memang tak memiliki kader muda yang potensial, tapi yang terjadi tidaklah demikian. Banyak masjid kaum muslimin saat ini yang memiliki kader muda, bahkan tak jarang sudah ada pula yang dinobatkan sebagai ustadz muda karena kealimannya dan ada pula yang jebolan pondok pesantren. Tapi yang terjadi masjid tetap saja mempertahankan kultur orang-orang sebenarnya tak mimiliki kapasitas untuk menjadi Ketua/Pengurus Inti Takmir Masjid.
          Maka sudah bisa ditebak, akhirnya ketua/pengurus inti takmir masjid diisi oleh orang-orang yang tak paham manajemen, apalagi paham Ilmu Syar’i. Bahkan dibeberapa Masjid hanya bermodal gelar kesarjanaan semata.

          TerKhusus kepahaman terhadap ilmu syar’i seharusnya menjadi pijakan dasar untuk menentukan Ketua Takmir/Pengurus Inti masjid. Sehingga Ketua Takmir masjid bisa sekaligus sebagai imam rowatib masjid dan sekaligus memberikan petuah dan nasehat pada para jama’ah.
          Jika kita melihat masjid kita hari ini tidaklah demikian, banyak Ketua takmir masjid yang tidak paham ilmu syar’i walaupun punya gelar akademik yang sangat dihormati masyarakat.
          Akhirnya menjadi ketua Takmir masjid hanya bermodalkan gelar kesarjanaan dan kemampuan manajemen yang minim. Tentu hal ini berpengaruh bagi kemakmuran masjid-masjid kita saat ini.
          Untuk itu sudah saatnya kita saat ini mulai selektif untuk mencari Ketua Takmir masjid/pengurus inti masjid. Dahulukan kepahaman terhadap ilmu syar’i terlebih dahulu, maka jika ada dua orang yang pantas menjadi ketua takmir masjid, satu paham ilmu syar’i tapi kemampuan manajemenya minim dan satunya kemampuan manajemennya bagus tapi kurang paham ilmu syar’i. Maka sebaiknya kita mendahulukan yang paham ilmu syar’i
          Sekarang yang jadi pertanyaan adalah apakaah Ketua Takmir masjid anda paham ilmu syar’i ? Wallahu’allam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar