Jika kita melihat fenomena masjid kita hari ini,
khususnya yang terkait dengan stuktur kepengurusan takmir masjid seringkali
kita binggung memikirkan, bagaimana tidak binggung hampir-hampir pengurusan
takmir masjid dari tahun ke tahun tidak pernah ada rotasi kader. Sehingga jika
kita melihat siapa saja yang duduk di stuktural kepengurusan masjid bisa
dipastikan orangnya itu-itu saja. Bahkan dibeberapa masjid pengurus masjid
orang yang tak pernah tergantikan.
Mungkin,
tidak adanya perubahan stuktural kepengurusan masjid hal yang wajar jika memang
tak memiliki kader muda yang potensial, tapi yang terjadi tidaklah demikian.
Banyak masjid kaum muslimin saat ini yang memiliki kader muda, bahkan tak
jarang sudah ada pula yang dinobatkan sebagai ustadz muda karena kealimannya
dan ada pula yang jebolan pondok pesantren. Tapi yang terjadi masjid tetap saja
mempertahankan kultur orang-orang sebenarnya tak mimiliki kapasitas untuk
menjadi Ketua/Pengurus Inti Takmir Masjid.
Maka
sudah bisa ditebak, akhirnya ketua/pengurus inti takmir masjid diisi oleh
orang-orang yang tak paham manajemen, apalagi paham Ilmu Syar’i. Bahkan
dibeberapa Masjid hanya bermodal gelar kesarjanaan semata.
TerKhusus
kepahaman terhadap ilmu syar’i seharusnya menjadi pijakan dasar untuk
menentukan Ketua Takmir/Pengurus Inti masjid. Sehingga Ketua Takmir masjid bisa
sekaligus sebagai imam rowatib masjid dan sekaligus memberikan petuah dan
nasehat pada para jama’ah.
Jika
kita melihat masjid kita hari ini tidaklah demikian, banyak Ketua takmir masjid
yang tidak paham ilmu syar’i walaupun punya gelar akademik yang sangat
dihormati masyarakat.
Akhirnya
menjadi ketua Takmir masjid hanya bermodalkan gelar kesarjanaan dan kemampuan
manajemen yang minim. Tentu hal ini berpengaruh bagi kemakmuran masjid-masjid
kita saat ini.
Untuk
itu sudah saatnya kita saat ini mulai selektif untuk mencari Ketua Takmir
masjid/pengurus inti masjid. Dahulukan kepahaman terhadap ilmu syar’i terlebih
dahulu, maka jika ada dua orang yang pantas menjadi ketua takmir masjid, satu
paham ilmu syar’i tapi kemampuan manajemenya minim dan satunya kemampuan
manajemennya bagus tapi kurang paham ilmu syar’i. Maka sebaiknya kita
mendahulukan yang paham ilmu syar’i
Sekarang
yang jadi pertanyaan adalah apakaah Ketua Takmir masjid anda paham ilmu syar’i
? Wallahu’allam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar