Jumat, 28 September 2012

Kristenisasi dan Pemurtadan Subur karena Baitul Mal Masjid Tak Peka



KLATEN (voa-islam.com) – Takmir masjid wajib mengemban amanah untuk memperhatikan kondisi umat. Ketidakpekaan Baitul Mal Masjid terbukti menyuburkan kristenisasi di banyak tempat.
Hal itu dikemukakan Ustadz Nashrulloh Jumadi pada acara bedah buku karyanya, “Lima Langkah Mudah Membentuk dan Mengoptimalkan Baitul Maal Masjid,” Senin malam (19/3/2012).
Ustadz Nasrulloh Jumadi, sang penulis buku, mempunyai pengalaman yang sangat miris ketika menjadi relawan menangani korban letusan Merapi. Menurutnya, akibat musibah Merapi itu banyak umat Islam yang murtad masuk Kristen. “Pada waktu saya terjun langsung membantu korban letusan Merapi, ada satu desa itu ditampung oleh salah satu gereja di daerah itu. Padahal mayoritas masyarakat yang ada di gereja tersebut beragama Islam. Ini kan ironis!” ujarnya di hadapan seratusan perwakilan takmir masjid  di Klaten Jawa Tengah.
Salah satu faktor kemurtadan mereka, jelas Nasrulloh, adalah kesalahan kaum muslimin sendiri yang tidak peka dengan kondisi umat. “Yang membuat saya kembali heran adalah mereka mengatakan tidak ada satu masjid-pun yang mau dan peduli dengan kondisi mereka,” papar alumnus IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) itu.
Insiden pemurtadan itu tak perlu terjadi, apabila masjid berfungsi secara benar. Menurutnya, masjid adalah sumber, pusat peradaban dan langkah awal untuk menyejahterakan umat. “Seharusnya dana yang ada di masjid itu adalah hak masyarakat sekitar, jadi kalau masyarakat itu membutuhkan, mereka tidak datang kepada orang-orang kafir atau gereja-gereja,” tegasnya.

Nashrulloh menyayangkan, banyak takmir masjid hanya memikirkan fisik dan bangunan masjid, tanpa mau atau enggan untuk menyalurkan infak atau dana masjid untuk kemaslahatan masyarakat sekitar. “Tapi sekarang ini, banyak para pengurus masjid itu pemikirannya hanya bagaimana caranya membuat masjidnya menjadi megah tanpa mau memikirkan kondisi kesejahteraan masyarakat sekitarnya,” tegas direktur Lembaga Optimalisasi Baitul Maal Masjid (LOBM) Al-Amin di Sukoharjo itu. Saat ini, LOBM telah membawahi sekitar 30 Baitul Maal Masjid di-Solo Raya.

Acara bedah buku di masjid Al-Huda Kerun Baru, Belangwetan, Klaten Utara kabupaten Klaten Jawa Tengah ini diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Takmir dan Remaja Masjid (FKTRM) sekecamatan Belangwetan.
Menurut Dwi Sugeng Utomo SE, ketua FKTRM, acara ini adalah sosialisasi pembentukan Baitul Maal Masjid di Klaten. Buku “Lima Langkah Mudah Membentuk dan Mengoptimalkan Baitul Maal Masjid” dipasarkan seharga 35.000,- Bagi yang ingin konsultasi mengenai kemasjidan dan Baitul mal masjid, bisa menghubungi Ustadz Nashrulloh Jumadi (0821 3472 3130, 0877 3640 7373). [Kru FAI/Bekti Sejati]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar