KLATEN (voa-islam.com) –
Takmir masjid wajib mengemban amanah untuk memperhatikan kondisi umat.
Ketidakpekaan Baitul Mal Masjid terbukti menyuburkan kristenisasi di
banyak tempat.
Hal itu
dikemukakan Ustadz Nashrulloh Jumadi pada acara bedah buku karyanya,
“Lima Langkah Mudah Membentuk dan Mengoptimalkan Baitul Maal Masjid,”
Senin malam (19/3/2012).
Ustadz
Nasrulloh Jumadi, sang penulis buku, mempunyai pengalaman yang sangat
miris ketika menjadi relawan menangani korban letusan Merapi.
Menurutnya, akibat musibah Merapi itu banyak umat Islam yang murtad
masuk Kristen. “Pada waktu saya terjun langsung membantu korban letusan
Merapi, ada satu desa itu ditampung oleh salah satu gereja di daerah
itu. Padahal mayoritas masyarakat yang ada di gereja tersebut beragama
Islam. Ini kan ironis!” ujarnya di hadapan seratusan perwakilan takmir
masjid di Klaten Jawa Tengah.
Salah
satu faktor kemurtadan mereka, jelas Nasrulloh, adalah kesalahan kaum
muslimin sendiri yang tidak peka dengan kondisi umat. “Yang membuat saya
kembali heran adalah mereka mengatakan tidak ada satu masjid-pun yang
mau dan peduli dengan kondisi mereka,” papar alumnus IKIP Malang
(sekarang Universitas Negeri Malang) itu.
Insiden
pemurtadan itu tak perlu terjadi, apabila masjid berfungsi secara benar.
Menurutnya, masjid adalah sumber, pusat peradaban dan langkah awal
untuk menyejahterakan umat. “Seharusnya dana yang ada di masjid itu
adalah hak masyarakat sekitar, jadi kalau masyarakat itu membutuhkan,
mereka tidak datang kepada orang-orang kafir atau gereja-gereja,”
tegasnya.
Nashrulloh
menyayangkan, banyak takmir masjid hanya memikirkan fisik dan bangunan
masjid, tanpa mau atau enggan untuk menyalurkan infak atau dana masjid
untuk kemaslahatan masyarakat sekitar. “Tapi sekarang ini, banyak para
pengurus masjid itu pemikirannya hanya bagaimana caranya membuat
masjidnya menjadi megah tanpa mau memikirkan kondisi kesejahteraan
masyarakat sekitarnya,” tegas direktur Lembaga Optimalisasi Baitul Maal
Masjid (LOBM) Al-Amin di Sukoharjo itu. Saat ini, LOBM telah membawahi
sekitar 30 Baitul Maal Masjid di-Solo Raya.
Acara
bedah buku di masjid Al-Huda Kerun Baru, Belangwetan, Klaten Utara
kabupaten Klaten Jawa Tengah ini diselenggarakan oleh Forum Komunikasi
Takmir dan Remaja Masjid (FKTRM) sekecamatan Belangwetan.
Menurut
Dwi Sugeng Utomo SE, ketua FKTRM, acara ini adalah sosialisasi
pembentukan Baitul Maal Masjid di Klaten. Buku “Lima Langkah Mudah
Membentuk dan Mengoptimalkan Baitul Maal Masjid” dipasarkan seharga
35.000,- Bagi yang ingin konsultasi mengenai kemasjidan dan Baitul mal
masjid, bisa menghubungi Ustadz Nashrulloh Jumadi (0821 3472 3130, 0877
3640 7373). [Kru FAI/Bekti Sejati]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar